Profil Pendiri PSHT dan Sejarah Cabang Jepang
1. Ki Hadjar Hardjo Oetomo – Pendiri PSHT Pusat
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922. Beliau adalah murid dari Ki Ngabei Ageng Soerodiwirjo, pendiri aliran Setia Hati di Winongo, Madiun.
Ki Hadjar Hardjo Oetomo dikenal sebagai pendekar tangguh yang menyebarkan ajaran pencak silat Setia Hati dengan nilai-nilai luhur seperti:
- Menjunjung tinggi persaudaraan tanpa membedakan ras, suku, agama, atau status sosial.
- Melatih bela diri sebagai sarana mendidik budi pekerti.
- Mengutamakan kejujuran, kesetiaan, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
PSHT secara resmi menjadi organisasi besar setelah Kongres pertama pada tahun 1948, dan saat ini memiliki jutaan anggota yang tersebar di berbagai negara termasuk Jepang.
2. PSHT Cabang Jepang – Wadah Persaudaraan WNI di Negeri Sakura
PSHT Cabang Jepang didirikan oleh komunitas Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan bekerja di Jepang. Tidak ada satu individu yang disebut sebagai “pendiri tunggal” karena pembentukan cabang Jepang merupakan hasil kerja sama anggota PSHT perantauan.
Cabang ini resmi terdaftar sebagai bagian dari PSHT Internasional yang berpusat di Madiun, dengan pengawasan langsung dari pengurus pusat.
Kegiatan Utama PSHT Jepang:
- Latihan rutin pencak silat di berbagai kota seperti Tokyo, Osaka, Nagoya, Fukuoka, dan Hokkaido.
- Kegiatan sosial seperti bakti sosial, pengajian rutin, serta perayaan HUT PSHT.
- Mengikuti acara budaya seperti Festival Indonesia yang digelar oleh KBRI Tokyo atau Konsulat Osaka.
3. Pengakuan Resmi dari PSHT Pusat
PSHT Cabang Jepang diakui secara resmi oleh PSHT Pusat yang dipimpin oleh Muhammad Taufiq sebagai Ketua Umum. Bahkan, pada Agustus 2023 beliau berkunjung ke Jepang dalam rangka silaturahmi dan penguatan organisasi.
4. Profil Singkat Ki Hadjar Hardjo Oetomo
- Nama Lengkap: Ki Hadjar Hardjo Oetomo
- Lahir: Tahun 1888
- Wafat: Tahun 1952
- Penghargaan: Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI
- Pendiri: Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), 1922
5. Penutup
PSHT Cabang Jepang bukan hanya tempat berlatih silat, namun juga menjadi wadah mempererat tali persaudaraan antar WNI. Dengan mengusung semangat persaudaraan dan kedisiplinan, PSHT terus menjaga nama baik bangsa Indonesia di mata dunia.
Salam persaudaraan, Setia Hati Terate…!
